Kamis, 29 Maret 2012

Ujian SMA/MA/SMK Tanggal 16 - 19 April


Soal UN Mulai Didistribusikan 10 April
Kabid DIKDAS Provinsi menjelaskan persiapan UN mendatang
Tanjungpinang – Pelaksanaan Ujian Nasional SMA/MA/SMK bakal digelar tanggal 16 hingga 19 April mendatang kian. Karena letak sekolah di Provinsi Kepulauan Riau juga berada di pelosok pulau-pulau maka pengiriman soal ujian nasional tersebut dipercepat dan dalam pengawasan ketat.(29/03)
Persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA, SMP, dan SD sederajat hampir rampung dikerjakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. “Persiapan tahap awal untuk pendataan peserta UN setiap jenjang pendidikan telah selesai.” Pendataan dengan mengisi DNS (Daftar Nominasi Sementara) sudah dilakukan di setiap satuan pendidikan dengan koordinasi oleh Dinas Kabupaten/Kota setempat. Selesai ditampung di Dinas Kabupaten/Kota, verifikasi ini berfungsi untuk memeriksa kelengkapan data peserta UN setiap sekolah yang kemudian dikirimkan secara online ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
Dari Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan DNT (Daftar Nominasi Tetap) yang juga telah selesai dikerjakan. “Kartu peserta ujian pun sudah diterima oleh seluruh satuan pendidikan.” Jelas Pak Drs. Atmadinata, M.Pd sebagai Kepala Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Provinsi. Jumlah peserta Ujian Nasional untuk tingkat SMP/MTs sebanyak 20.626, sedangkan untuk tingkat SMA/Ma sebanyak 9.987  dan untuk SMK sebanyak 5485 peserta se-Kepri.
Mengenai pengawasan pelaksanaan UN setiap satuan pendidikan diawasi oleh perguruan tinggi. Koordinator pengawas perguruan tinggi di Kepri ini berasal dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Riau, Pekanbaru dengan dibantu beberapa perguruan tinggi yang ada di Kepri. “Tugas perguruan tinggi ini hanya mengawasi sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UN dibantu pihak kepolisian.” Ungkap Pak Atmadinata.
 “Komposisi soal untuk jenjang SMA sederajat dan SMP sederajat seluruhnya dibuat oleh Pusat Pendidikan, Kemendiknas kemudian dicetak dan digandakan langung dari pusat.” Ujar Pak Atmadinata. Kecuali untuk SD, yang komposisi soalnya 25 persen dibuat dari pusat dan 75 persen dibuat diprovinsi masing-masing. Pendistribusian soal untuk ke Karimun dan Lingga adalah H-3. Sedangkan soal ke Batam dan Tanjungpinang H-2, kecuali Tambelan karena kapal perintis yang berlayar hanya datang setiap 12 hari sekali. Jadi untuk ke Tambelan dokumen sudah dikirim sekitar tanggal 10 April.
Sistem pengawasan dalam kelas masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kelas diawasi oleh pengawas silang yang ditunjuk oleh masing-masing sekolah dan penempatan tugasnya ditentukan pihak Dinas Pendidikan. Untuk setiap guru mata pelajaran tidak dianjurkan berada di lingkungan sekolah ketika UN berlangsung. Dan guru yang ditugaskan secara silang pun tidak boleh guru mata pelajaran yang diujikan.
Pengawasan LJUN pun kian diperketat, “Tahun ini amplop yang berisi LJUN tidak ditempel menggunakan lak atau lilin, tapi disegel  dengan tulisan Dokumen Negara Sangat Rahasia.” Ungkap Pak Atmadinata. Guru pengawas silang menandatangani fakta integritas ditempat dimana mereka bertugas mengawas. Mereka membuat pernyataan bahwa mereka akan mengawas teliti, cermat, jujur, bertanggungjawab. “Untuk setiap amplop berisikan LJUN per mata pelajaran kini dibedakan warnanya. Dan setiap kardus/box yang berisikan amplop setiap jurusan misalnya jurusan IPA dan IPS juga dibedakan warna kardusnya.” Terang Pak Atma ketika diwawancarai di ruang kerjanya. Untuk penilaian LJUN dikerjakan di pusat dengan sistem dipindai, kemudian di scan dan dikerjakan melalui sistem komputerisasi di pusat. Hasil scan akan dikirim ke Puspendik Mendiknas dan dari Puspendik akan dikeluarkan nilai.
Pesan Pak Atmadinata untuk peserta UN diantaranya jaga kesehatan, harus mempersiapkan diri dalam arti pengetahuan akademiknya, karena Ia yakin materi-materi yang sudah diberikan menurut SKL (Standar Kelulusan) dan kisi-kisi tentu telah disampaikan setiap guru tiap satuan pendidikan yang mengajar calon peserta UN tersebut. Terakhir peserta harus siap mental ketika menghadapi pengawas yang tidak dikenal dan bukan gurunya.(Adetya R. dan Juliana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar