Sabtu, 03 Maret 2012

implementasi adat melayu

IMPLEMENTASI ADAT MELAYU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1.      Bidang Pendidikan
Orang Melayu sangat mengagungkan pendidikan, hal ini dapat kita lihat pada Gurindam Duabelas gubahan Raja Ali Haji pada pasal yang pertama, kelima dan keduabelas.
Pasal Yang Pertama
Barangsiapa tidak mengenal agama
Sekali-kali tiada boleh dbilang nama
Pasal Yang Kelima
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajarlah tiada jemu
Pasal Yang Keduabelas
Kasihankan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu

Sesuai dengan Petua orang tua-tua dahulu:
Tunjuk pada yang elok
Mengajar pada yang benar
Mendidik pada yang baik
Mencontoh pada yang senonoh
Meneladan pada yang sepadan
Meniru pada yang sejudu
Memakai pada yang sesuai

Kepada yang akan menuntut ilmu keluar dari kampung halamannya, maka orang-orang tua berpesan “kalau kamu ingin menuntut ilmu di negeri orang maka lemparkanlah batu ke dasar laut, kalau batu itu belum timbul maka janganlah kamu pulang.”

2.      Adab Makan dan Minum
a.      Cara menghidangkan makanan
-          Makan duduk di lantai
Pada umumnya dahulu orang tua-tua Melayu adalah sangat sederhana. Mereka tidak memerlukan meja makan untuk keluarga, untuk itu mereka sekeluarga makan bersama-sama di lantai. Makanan di hidangkan menggunakan talam lengkap dengan tudung saji ataupun dengan meghamparkan seprah, baru makanan dihidangkan di atas seprah terebut.
Adapun urutan menghidangkan makanan adalah sebagai berikut :
= Membentangkan seprah
= Air minum dihidangkan terlebih dahulu (gelas kosong beserta kendi air)
= Piring makan dan tempat basuh tangan yang kedua
= Yang ketiga baru letakkan mangkuk nasi
= Terakhir lauk pauk dan kue muih pencuci mulut.
b.      Tata Cara Makan
-          Mencuci tangan sebelum makan
-          Meminum air segelas atau setengahnya, agar terhindar dari sakit usus (maag) nanti.
-          Menyendok nasi oleh orang yang muda
-          Mengambil makanan dengan tangan kanan.
-          Membaca Basmalah dan doa makan sebelum makan dan minum.
-          Mengambil makanan yang di depan kita (yang dekat) terlebih dahulu.
-          Mengambil lauk-pauk dengan sendok, hendaklah dipegang pada pangkal sendok.
-          Sewaktu mengunyah, mulut tidak berbunyi.
-          Hindari bercakap-cakap diwaktu makan.
-          Membaca Hamdalah setelah selesai makan dan minum.
-          Kalau ingin berhenti makan lebih dahulu, maka sebagai sikap sopan santun minta izin berhenti makan.
-          Selesai makan maka mencuci tangan dengan menyiramkan tangan sedikit dengan air kepiring sendiri, baru kemudian mencelup / menyiramkan tangan ke dalam tempat basuh tangan.
-          Makan hendaklah bersama-sama, karena makan berjamaah mendatangkan berkah. Tuan rumah jangan berhenti dahulu sebelum para tamu selesai makan.

3.      Adab Bersolek atau Berhias
Bersolek atau berhias adalah kebutuhan dalam kehidupan manusia, tujuannya agar menambah semangat dan kegairahan dalam menjalani kehidupan. Namun keindahan yang ditampilkan oleh manusia berada dalam batas-batas kewajaran dan tidak berlebihan.
Pada umumnya bersolek atau berhias yang ditampilkan oleh orang Melayu dahulu mencakup untuk bersolek untuk keperluan sehari-hari ataupun upacara adat seperti perkawinan. Dapat diketengahkan bahwa adab bersolek itu sebagai berikut :
a.       Pada umumnya wanita-wanita dahulu berambut panjang, oleh karena itu di dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi kaum ibu/wanita dewasa selalu menanggulkan rambutnya yang panjang di atas kepala bagian belakang yang disebut oleh sebagian daerah Melayu dengan sebutan “siput”, sedangkan untuk menghadiri suatu adat perkawinan selalu menggunakan “siput sanggul (dara sunti)”. Sedangkan bagi anak-anak yang belum kawin atau masih kecil maka rambutnya dianyam memanjang ke bawah yang disebut “tocang” ataupun bersiput dua disebelah kiri kanan.
b.      Untuk mendapatkan keindahan alis mata biasanya digunakan celak berasal dari Arab yang dibawa oleh jamaah haji ataupun oleh para pedagang Arab dan India.
c.       Untuk mendapatkan keharuman badan dan pakaian memakai minyak wangi yang tidak beralkohol.
d.      Adab bercermin atau berkaca.
Dipesankan oleh orangtua untuk berdoa antara lain :
      Air sebulang kace
      Air diminum dipinang mude
      Sri naik ke mukeku
      Sri baginde Rasulullah
                  Ya Allah ya Tuhanku
                  Engkau telah cantikkan wajahku
                  Maka cantikkan pulalah akhlakku

4.      Adab Mandi
Pada umumnya rumah-rumah orang dahulu tidak dilengkapi dengan kamar mandi. Pada umumnya mereka mandi di perigi galian yang berada di luar pekarangan rumah. Setiap rumah biasanya memiliki dua perigi. Satu untuk perigi mandi dan satu untuk air minum. Perigi mandi digunakan untuk mandi dan biasanya dilengkapi dengan tempat mencuci pakaian dan diberi dinding yang terbuat dari papan, kulit kayu ataupun daun yang biasanya digunakan untuk atap rumah, sedangkan perigi minum biasanya tidak dilengkapi dengan dinding.
Ada anjuran dari orang tua-tua dahulu apabila akan mandi antara lain :
a.       Memakai kain basahan (tidak telanjang) meskipun dalam ruangan tertutup.
b.      Mandi pagi dianjurkan sebelum subuh, sedangkan mandi petang sebelum ashar dengan tujuan agar terhindar dari penyakit encok (rematik). Orang tua dahulu sangat melarang mandi pada waktu menjelang maghrib atau malam hari (sebelum pukul 24.00).
c.       Pada bulan-bulan tertentu (akhir syaban) masyarakat melakukan mandi berlangsir (sejenis kayu langir) ataupun berlimau.
d.      Mandi syafar, kebiasaan orang Melayu setiap tahun pada bulan Syafar maka mereka akan mandi syafar. Mandi syafar ini tujuannya semoga terhindar dari segala bala atau musibah.

5.      Adab Menggosok Gigi
Sebelum menggosok gigi, orang tua-tua dahulu menganjurkan agar sebelum kita menggosok gigi agar terlebih dahulu membasuh kedua tangan, berkumur, membasuh hidung, mata kanan dan kiri dengan tujuan terhindar daripada sakit gigi.

6.      Adab Buang Air Besar
Kehidupan dahulu sangat sederhana, sehingga tidak semua rumah tangga menyediakan WC/Jamban atau disebut dengan kakus secara memadai. Namun untuk membuang air besar ada anjuran orang tua-tua dahulu seperti berikut:
a.       Masuk kakus mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan mendahulukan kaki kanan.
b.      Ketika buang air besar tida telanjang.
c.       Posisi duduk tidak menghadap kiblat atau membelakangi kiblat.
d.      Posisi duduk mencangkung, siku diletakkan di atas lutut, kedua telapak tangan di atas kepala sebagai penutup kepala. Oleh orang tua-tua dahulu posisi ini untuk mencegah sakit pinggang.
e.       Mencucinya dengan tangan kiri sampai hilang bau, rasa dan warna najis.

7.      Adab Buang Air Kecil
a.       Dianjurkan jongkok dan tida berdiri. Menurut orang tua-tua dulu buang air kecil dengan posisi jongkok dapat terhidar dari penyakit susah kencing  (prostat).
b.      Tidak pada lubang-lubang yang ada di tanah.
c.       Membasuh kencing sambil berdehem-dehem dan diurut bagian bawah bagi laki-laki.

8.      Adab Tidur
Orang tua-tua dahulu menyampaikan pesan kepada anak cucunya jika akan tidur maka hendaklah sebagai berikut :
a.       Membasuh kaki dan membuang air kecil
b.      Kaki tidak mengarah ke kiblat tetapi ke arah selatan, utara atau timur.
c.       Bagi yang sudah berkeluarga dianjurkan untuk memakai selimut.
Sebagai catatan bahwa pada umumnya rumah orang Melayu pada zaman dahulu tida dilegkapi dengan kamar tidur yang cukup. Mereka tidur di tempat yang berhamparan. Kecuali bagi pengantin baru, biasanya di tempatkan di tempat tidur ranjang besi yang bertiang dan dihiasi dengan kelambu dan tabir. Lampupun diletakka di tengah ruangan untuk penerangan satu buah rumah besar.
9.      Adab Memotong Kuku
Memelihara kuku atau memanjangkannya merupakan hal yang tidak disukai oleh orang dahulu. Dalam hal memotong kuku, maka orang tua-tua mengajarkan sebagai berikut :
a.       Memotong kuku hendaknya dilakukan pada hari senin, kamis dan jumat. Menurut mereka hari tersebut menghilangkan penyakit, sedangkan pada hari lainnya memanggil penyakit.
b.      Memotong kuku dimulai dari sebelah kanan pada jari telunjuk, karena diutamakan dalam sholat, kemudian jari tengah, jari manis, kelingking kanan, kemudian pindah ke kiri, jari manis kiri, jari tengah kiri, jari telunjuk kiri dan ibu jari kiri, selanjutnya pindah ke kanan pada ibu jari kanan.
c.       Untuk memotong kuku jari kaki dimulai dari jari kelingking kaki kanan sampai jari kelingking kaki kiri.
d.      Dianjurkan untuk menanam kuku yang telah dipotong atau diletakkan di bawah pohon. Jangan sekali-kali dibuang di tempat kotor atau WC atau kakus.

10.  Adab Berpakaian
Tata cara berpakaian sehari-hari adalah sebagai berikut :
a.       Memakai baju harus tangan kanan dahulu, baru kemudian tangan kiri dengan membaca Basmalah.
b.      Memakai celana harus kaki kanan dahulu, baru kemudian kaki kiri dengan membaca Basmalah.
c.       Memakai sandal atau sepatu harus kaki kanan dahulu, baru kemudian kaki kiri dengan membaca Basmalah.
d.      Membuka dan menanggalkan pakaian adalah sebaliknya.

11.  Adab Bertamu
Dianjurkan kepada orang Melayu, kalau bertamu berpeganglah pada tata tertib sebagai berikut :
a.       Dahulu sampai kemudia tiba (beri tahu dahulu).
b.      Bertamu adalah untuk silaturahmi atau tujuan lainnya.
c.       Mengucapkan salam, kalau sudah sampai memanggil atau mengetuk pintu tiga kali dan jika tidak dijawab maka pulanglah kita.
d.      Bersalaman / berjabat tangan dengan tuan rumah.
e.       Tidak duduk menghadap ke dalam rumah.
f.       Mata jangan liar.
g.      Berkata-katalah yang sopan.
h.      Tidak menegur (menyalahi) jamuan / hidangan seperti kurang asin atau pedas.
i.        Tidak melahap makanan sampai habis.
j.        Pada waktu bertamu yang setepatnya.

12.  Adab Bicara
Bicara sedikit tapi menyenangkan, tidak ada yang terbuang percuma, teratur bagai manik-manik yang tersusun rapi tidak berhamburan. Walaupun ringkas namun semua maksud tercakup di dalamnya. Tertarik dengan pembicaraan orang lain, apabila sebagai pendengar, jangan bicara yang kotor-kotor, bohong, fitnah dan gunjing.

13.  Adab Menegur Orang Salah
a.       Yang bersalah disuruh duduk.
b.      Yang meegur harus duduk juga, jangan menegur sambil berjalan hilir mudik tanpa jelas objek yang ditegur.
c.       Tegurlah kesalahannya dengan alasan yang tepat.
d.      Jangan menegur dengan kata-kata kasar tetapi berlembutlah dengan mereka.
e.       Jangan timbul dendam kesumat.

14.  Menghadapi Orangtua yang sedang Marah
a.       Jangan sekali-kali meninggalkan orangtua sedang marah, terus duduk dan diam.
b.      Jangan menjawab ucapannya walaupun merasa benar, kalau disuruh menjawab jangan berdiri atau sambil berjalan-jalan.
c.       Jangan melihat muka orangtua tetapi tunduk baru melihat apabila disuruh.
d.      Setelah selesai pandai-pandai mengambil hati orangtua, antara lain membantu / menolong orangtua bekerja.
Seperti pantun yang berbunyi :
Kalau ingat hidup kan mati
Tentu terbayang azab neraka
Kalau ingat perintah ilahi
Tentu tak mau berbuat durhaka

15.  Adab Berjalan di Hadapan Orang-orang Tua
a.       Bungkukkan badan sedikit
b.      Acungkan tangan kanan ke depan
c.       Bersalaman kepada orang-orang yang patut disalami
d.      Ucaplah “Maaf Pak/Ibu saya numpang lewat/lalu”
Seperti Gurindam Dua Belas Pasal ke 5 yang berbunyi :
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihatlah pada ketika bercampur dengan orang ramai
16.  Adab Keluar Rumah
a.       Memberitahu / minta izin kepada seisi rumah.
b.      Kalau perjalanan keluar rumah dengan jangka waktu yang lama harus bersalaman / berjabat tangan dengan seisi rumah.
c.       Ketika akan keluar rumah mengucapkan salam “Assalammualaikum”.
d.      Berdoa “Ya Allah, aku pertaruhkan diriku dan seisi rumah kepadaMu ya Allah, permudahlah dan selamatkan perjalananku/kami.
e.       Jangan menoleh ke belakang lagi.
Catatan :
a.       Nasehat orang tua-tua jika menoleh ke belakang, dirantau nanti selalu ingin pulang kampung (balik rumah).
b.      Kalau ada sesuatu yang tertinggal maka dijemput saja tetapi harus menunggu sekitar 5 menit dan berbuat sesuatu seakan-akan kita belum melangkah keluar rumah, seperti minum air.
c.       Kalau mau keluar lagi, ulangi sepeti yang tersebut diatas.

17.  Adab Berjalan / Berjabat Tangan
a.       Yang muda mendekati yang tua
b.      Yang berdiri mendekati yang duduk.
c.       Yang berjalan mendekati yang diam.
d.      Kalau ada hubungan keluarga/sahabat lama dari orangtua maka yang muda mencium tangan yang tua atau berpelukan.
            e.    Sebaliknya dengan mengucapkan “maaf lahir bathin”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar