Jumat, 13 April 2012

Resensi All The President’s Men (1974)


Bob Woodward dan Carl Bernstein dua orang wartawan The Washington Post yang mampu menggulingkan Presiden Amerika saat itu, Richard Nixon. Dua wartawan ini menciptakan berita terbaik dalam sejarah pers dunia dengan melakukan investigasi pada kasus Watergate yang melibatkan orang nomor satu di Negara adikuasa itu – Richard Nixon.

Sumber utama reportase investigasi mereka adalah Deep Throat yang selalu menjadi pertanyaan mengenai sosok dirinya ketika berita itu muncul. Selama tiga puluh tahun kemudian, Bob Woodward dan Carl Bernstein tidak pernah membocorkan identitas narasumbernya sesuai kode etik jurnalisme yang mereka patuhi. Tidak mudah mencari informasi dengan wawancara oleh pihak yang terkait skandal itu. Tidak mudah pula bagi dua orang kolega ini membongkar setiap dokumen, catatan, nomor telepon, surat-surat, kartu perpustakaan demi sebuah data yang akurat. Semua yang mereka kerjakan memang dalam posisi tidak aman yang dapat membahayakan kariernya bahkan nyawanya terkait skandal sang presiden.

Kerja superkeras dari dua jurnalis itu berujung pada pengunduran diri Nixon dari kursi kepresidenan. Lika-liku reportase spesial itu menginspirasi Alan J Pakula untuk menuangkannya dalam film. Bob Woodward diperankan oleh Robert Redford dan Carl Bernstein diperankan oleh Dustin Hoffman. Film ini memvisualiasi laporan Bob Woodward dan Carl Bernstein yang mereka tulis dalam buku berjudul sama, All The President’s Men (1974).(Ade)




Kamis, 12 April 2012

Cuplikan Singkat Akan Karya Sang Feminis, Nh. Dini


Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, alias Nh. Dini masih tetap aktif di usianya yang ke- 76. Sastrawan, novelis, sekaligus feminis ini melahirkan karya barunya berupa buku Pondok Baca Kembali Ke Semarang tahun 2011 lalu.
 
Wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah 29 Februari 1936 ini telah meluncurkan bukunya di Toko Buku Gramedia Amaris Semarang. "Buku Pondok Baca Kembali ke Semarang" mengisahkan saat Dini kembali ke Tanah Air tahun 1980. Setelah mondar-mandir antara Jakarta dan Semarang, tahun 1985. Peluncuran buku ini sekaligus ditandai dengan Diskusi Buku dan Perjalanan Sastra bersama Nh Dini yang dipandu budayawan Semarang Prie GS. 

Nh Dini dilahirkan dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, yang ulangtahunnya dirayakan empat tahun sekali. Nh. Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya.

Dini ditinggal wafat ayahnya semasih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek. Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di [RRI] Semarang dalam acara Tunas Mekar.

Beberapa karya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang dikenal dengan nama Nh. Dini, ini yang terkenal, diantaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-rang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul Dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. Ia seorang pengarang yang menulis dengan telaten dan produktif, seperti komentar Putu Wijaya; kebawelan yang panjang. Novel barunya yang berjudul Buku Pondok Baca Kembali ke Semarang (2011) mengisahkan saat Dini kembali ke Tanah Air tahun 1980.

Wanita yang menyukai tanaman ini hingga kini telah menulis lebih dari 20 buku. Kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita. Namun banyak orang berpendapat, wanita yang dilukiskan Dini terasa “aneh”. Ada pula yang berpendapat bahwa dia menceritakan dirinya sendiri. Pandangan hidupnya sudah amat ke barat-baratan, hingga norma ketimuran hampir tidak dikenalinya lagi.

Ia juga pernah ditawari bekerja tetap pada sebuah majalah dengan gaji perbulan. Akan tetapi dia memilih menjadi pengarang yang tidak terikat pada salah satu lembaga penerbitan. Bagi Dini, kesempatan untuk bekerja di media atau perusahaan penerbitan sebenarnya terbuka lebar. Namun seperti yang dikatakannya, ia takut kalau-kalau kreativitasnya malah berkurang. Untuk itulah ia berjuang sendiri dengan cara yang diyakininya; tetap mempertahankan kemampuan kreatifnya.

Menyinggung soal seks, khususnya adegan-adegan yang dimunculkan dalam karya-karyanya, ia menganggapnya wajar-wajar saja. Begitulah spontanitas penuturan pengarang yang pengikut kejawen ini. la tak sungkan-sungkan mengungkapkan segala persoalan dan kisah perjalanan hidupnya melalui karya-karya yang ditulisnya.(Kutipan dari berbagai sumber; Ade)

Tampilan Baru Black Forrest Jadi White Forest Cake

Salah satu cake paling populer adalah Black Forrest. Namun kali ini ada hidangan berbeda dari Black Forrest Cake yang menyajikan White Forrest Cake. Untuk hidangan saat Paskah, White Forrest Cake ini merupakan makanan cemilan yang tepat mengisi perayaan hari – hari besar termasuk paskah.
Bahan beserta cara untuk membuat White Forrest Cake ini akan disajikan lengkap disini dengan mengutip Tabloid Nova sebagai bahan pendukung bacaan ini.

Bahan:
1 resep sponge cake  rasa vanilla
50 ml air dark cherry
250 gr dark cherry,  tiriskan, cincang kasar
200 gr dark chocolate, serut untuk bagian atasnya
Bahan sponge cake:
5 btr kuning telur
5 bt rtelur
75 gr gula
75 gr gula palem
110 gr mentega
35 gr cokelat bubuk
25 gr tepung terigu
1 sdm tepung maizena

Lapisan:
150 gr white chocolate, tim hingga leleh
300 ml krim kental, kocok hingga mengembang
5 gr gelatin, beri sedikit air, tim hingga mencair dan bening
250 gr dark cherry, tiriskan, cincang kasar

Cara membuat:
1. Siapkan loyang berukuran 24x24 cm yang sudah dialasi kertas roti dan diolesi mentega tipis-tipis. Nyalakan oven dengan suhu 180 derajat Celsius.
2. Untuk membuat sponge cake, kocok telur, kuning telur, dan gula mengembang dan kental.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat bubuk, dan tepung maizena sedikit-sedikit sambil terus diaduk sampai rata.
4. Masukkan mentega leleh dan cairan kopi, dan aduk rata. Masukkan ke dalam loyang.
5. Panggang selama 25-30 menit atau hingga matang. Dinginkan.
6. Lapisan: Masukkan white chocolate  leleh dan krim kocok, aduk rata. Tambahkan gelatin, aduk rata. Sisihkan.
7. Penyelesaian: Potong sponge cake menjadi tiga bagian. Ambil sponge cake, sirami air dark cherry, olesi bahan lapisan, beri buah dark cherry, tutupi cake, beri olesan dan buah dark  cherry, terakhir tutup dengan bahan lapisan.
8. Hias bagian tepi dari cake dengan cokelat serut, bagian atasnya dengan dark cherry dan sisa bahan lapisan. 
White Forrest Cake sudah jadi dan menghasilkan 6 potongan dengan resep seperti diatas. (Ade)

Perayaan Paskah di Sekolah Gereja Ayam


Tanjungpinang – Hari paskah telah berlangsung tanggal 6 April lalu. Paskah merupakan hari mengenang wafatnya Isa Al-Masih. Meski telah berlalu, di sekolah milik yayasan pendidikan Kristen GPIB merayakan paskah senin lalu tepatnya tanggal 9 April. “Perayaannya memang sudah lewat, tapi disekolah kami baru bisa merayakannya sekarang.” Tutur Bu. Saragih sebagai wakil ketua pelaksana perayaan paskah kemarin pagi.

Perayaan paskah tahun ini SD GPIB mengadakan berbagai perlombaan untuk mengisi perayaan paskah. “Ada 8 perlombaan, diantaranya lomba mengupas telur untuk siswa kelas 1, sekaligus lomba mewarnai gambar, lomba melukis telur rebus, kemudian lomba cerdas cermat Al Kitab, lomba buka Al Kitab, lomba baca puisi, lomba menyanyi duet dan solo, dan lomba mengarang yang bertema Paskah.” Terang Ibu Saragih.

Seluruh siswa sangat antusias dan senang dengan diadakannya perlombaan – perlombaan itu. Karena dengan begitu siswa dapat menunjukkan bakat yang mereka punya. “Saya ikut lomba nyanyi solo.” Ujar Rinaldi yang gemar menyanyi tersebut. Perlombaan itu dilaksanakan di sekitar lingkungan sekolah saja, dengan disaksikan orangtua murid yang ingin melihat pertunjukkan anaknya.

Seluruh persiapan telah dilakukan oleh majelis guru jauh – jauh hari dalam rangka perayaan paskah. Mulai dari persiapan untuk perlombaan hingga membungkus kado bagi peserta lomba yang juara. “Kami sudah persiapkan semuanya, supaya pas hari H nya kegiatan bisa berjalan lancar.” Tutur Bu. Saragih. Mengenai sumber dana semuanya dibantu dari pihak yayasan sekolah, iuran seikhlasnya dari siswa dan dari uang osis sekolah. Perayaan paskah tahun ini seluruh siswa beserta majelis guru menggunakan baju bebas, supaya dapat terlihat meramaikan perayaan paskah kali ini. (Ade)

Minggu, 08 April 2012

Batam Jadi Tempat Utama Mengisi Liburan


Padat - Arus Balik di pelabuhan Sri Bintan Pura

Tanjungpinang, (Aderakasihwi) – Liburan memang sesuatu yang sangat dinanti oleh beberapa orang diantaranya pelajar, karyawan dan pegawai negeri sipil. Kota Batam merupakan salah satu tujuan utama jika terdapat hari libur panjang. (08/03)
Tiga hari libur telah berlalu, mulai tanggal 6 April sebagai libur memperingati wafatnya Isa Al-Masih dilanjutkan tanggal 7 April bertepatan dengan hari sabtu, yang merupakan hari libur bagi pegawai negeri sipil yang bekerja di kantor-kantor pemerintahan dan terakhir tanggal 8 April di hari libur nasional hari minggu.
Kebanyakan warga yang merasakan libur tiga hari ini mengisi hari libur dengan bepergian alias berjalan-jalan. Dan kebanyakan dari mereka memilih Kota Batam sebagai tujuan utama untuk mengisi hari libur. “Kebetulan liburan ini bisa ke Batam sama keluarga.” Ujar Lina seorang staf di Kantor Perpustakaan. Liburan ini Ia ingin berbelanja di Mall yang ada di Batam. “Pengen belanja di Mall sekaligus berkunjung ke rumah mertua.” Tutur Lina.
Kota Batam banyak diminati warga yang berdatangan karena merupakan tempat yang cocok untuk berbelanja juga menikmati hiburan – hiburan yang beranekaragam disana. Seperti arena bermain anak, mall – mall sebagai tempat belanja, menonton bioskop, juga tempat wisata seperti jembatan Barelang, pantai Nongsa dan lain-lain.
Selain dari itu, di Batam juga sering mendatangkan artis – artis ibukota yang popular. “Saya ke Batam tujuan utamanya cuma pengen nonton Drive.” Ungkap Ayo seorang mahasiswa Fisip Umrah. Kebetulan di Batam saat libur kali ini mendatangkan band terkenal Indonesia yaitu Drive. “Selain itu saya juga mau nyari pelek motor, kalo di Batam kan agak murah.” Tutur Ayo yang sudah berangkat sejak sabtu siang.
Dan hari minggu inilah hari terakhir liburan karena besok aktifitas sudah harus berjalan sediakala. Terlihat di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang kapal–kapal Ferry yang membawa tumpangan Batam – Tanjungpinang bergantian parkir di pelabuhan hingga malam. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat Tanjungpinang yang menikmati liburan di Kota Batam.(Ade)

Jumat, 06 April 2012

Akibat Rem Blong, Daihatsu Hitam Tabrak Pagar Rumah Warga

Toyota Daihatsu Tabrak Pagar Rumah

Tanjungpinang, (Aderakasihwi) – Mobil Toyota Daihatsu BP 1606 TD berjalan mundur dan menabrak pagar rumah di Jalan Bhayangkara siang tadi. Usai belanja bahan bangunan di Toko Bangunan Gunung Awan pemilik mobil tidak dapat mengendalikan mobilnya akibat rem tidak berfungsi.(06/03)
“Saya kurang tau gimana kejadiannya, taunya mobil udah nabrak ke pagar.” Tutur Tari yang sedang menyaksikan mobil yang sudah terlanjur menabrak pagar tetangganya. Banyak yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya, karena hujan sedang mengguyur kota Tanjungpinang siang tadi sekitar pukul 12.30 Wib. “Iya, kan dari tadi hujan jadi nggak bisa liat gimana kejadiannya.” Ujar Tari siswi kelas 1 SMA 3.
Pemilik mobil mengaku saat akan memundurkan mobil rem mobil Toyota miliknya tidak berfungsi dengan baik. Karena telah merugikan orang pengendara mobil bertanggungjawab akan mengganti kerugian. “Ya, nanti dia tanggungjawab karena sudah merusak pagar rumah saya.” Tutur Bu Yenni sebagai korban.
Dengan adanya kejadian ini membuat kita harus lebih memperhatikan dan mengecek kendaraan sebelum bepergian. Hal ini dilakukan guna keselamatan diri sendiri, keselamatan korban dan keselamatan kendaraan. Jika semuanya sudah terkendali dan pengendara juga menaati peraturan lalu lintas, tentu perjalanan akan menjadi lancar dan menyenangkan.(Ade)

Kamis, 05 April 2012

Fashion Show dengan Bahan Utama Cokelat

Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari – hari spesial. Dengan bentuk, corak, dan rasa  yang unik. Cokelat juga sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Kali ini cokelat bisa disulap menjadi gaun cantik untuk ajang fashion show yang digelar setiap tahunnya di kota Obidos wilayah barat Portugal pada 31 maret lalu. Dalam parade busana ini, seluruh pakaian yang ditampilkan akan dihiasi dengan taburan ornamen cokelat.
Seperti dilansir situs Xinhua Senin (26/3), acara fashion show tersebut merupakan rangkaian acara dari Festival Cokelat Internasional di barat Portugal. Perayaan serba cokelat tersebut dijadwalkan akan berlangsung sekitar satu bulan.                                   .
Sebanyak 14 perancang busana dan 25 chocolatiers atau ahli pembuat coklat, berkolaborasi untuk membuat kostum warna-warni dengan hiasan cokelat karya terbaik mereka. Seperti kreasi unik seorang perancang berupa gaun kimono dengan bros coklat, yang terinspirasi dari seorang putri di film Disney. Perancang busana dengan karya terbaik dan menjadi favorit, disebut-sebut akan memenangkan perjalanan gratis ke Disneyland Paris.

 

Rabu, 04 April 2012

Sembahyang Kubur untuk Mengenang Leluhur


Citong - Persiapkan syarat untuk sembahyang kubur leluhurnya

Tanjungpinang – Upacara keagamaan dari setiap penganut agama memang dilakukan dengan cara yang berbeda – beda. Suku Tionghua misalnya adalah suku yang mayoritas menganut agama Budha dengan beragam upacara keagamaan menurut ajarannya. Salah satu upacara keagamaan suku Tionghua adalah Sembahyang Kubur.
Upacara ini dilakukan setiap hari ke-14 purnama bulan 3 tahun Cina. Menjelang sembahyang kubur, makam sudah harus dibersihkan jauh-jauh hari. Sehingga pada saat hari H, tinggal menjalankan ritualnya saja. Hari ini seluruh warga Tionghua sibuk menyambangi setiap kuburan leluhurnya.(04/04) “Sembahyang kubur ini selalu saya lakukan setiap tahunnya, sekaligus bisa kumpul dengan keluarga.” Tutur Citong yang sedang mempersiapkan syarat untuk proses sembahyang kubur leluhurnya di kilometer 14 arah Tanjunguban.
Sembahyang kubur ini bertujuan untuk mengingat para leluhur yang telah tiada sekaligus untuk memohon doa agar anak cucu yang hidup di dunia ini diberi kehidupan yang lebih baik dan bahagia. Ketika sembahyang mereka telah lebih dahulu mempersiapkan beberapa hal yang kian menjadi persyaratan. Seperti uang emas atau uang perak, baju kertas, sepatu kertas, aneka hidangan makanan dan minuman , beberapa batang dupa yang tersusun didepan nisan leluhur.
“Kalau makanan, kami membawa makanan kesukaan Datok (alias leluhurnya). Dan sekarang saya bawa ayam goreng, gulai kambing dan nasi kuning kesukaan Datok saya.” Ungkap Citong. Hal ini merupakan suatu penghormatan yang dilakukan anak dan cucu untuk menghormati leluhurnya. Citong mendapatkan makanan kesukaan Datoknya ini dengan dipesan di warung makan langganannya. “Ini semua saya pesan, dan rasanya tidak pedas karena Datok tak suka pedas.” Ujar Citong menjelaskan.
Sebuah penghormatan ini dilakukan dengan cara tersendiri sebagaimana yang dilakukan secara turun temurun dalam keluarga tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk refleksi bahwa suatu saat nanti mereka yang saat ini masih di bumi juga akan berada ditempat seperti ini, dan keturunan mereka juga akan meneruskan tradisi ini dengan mengirim dan memanjatkan doa nya.(Ade)