Minggu, 15 Desember 2013

MEMBEDAKAN PERIBAHASA, UNGKAPAN, BIDAL, PERUMPAMAAN, PEPATAH, DAN PAMEO



Peribahasa diartikan sebagai ungkapan atau kalimat ringkas, padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Dalam hal ini, pengertian peribahasa mencakup ungkapan, bidal, perumpamaan, dan pepatah.
1.               Ada asap ada api. Artinya: Tak dapat dipisahkan, munculnya suatu kejadian / masalah pasti ada penyebabnya.
2.              Ada gula ada semut Artinya: Di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang.
3.              Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
4.              Ada udang di balik batu. Artinya: Ada suatu maksud yang tersembunyi.
5.              Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.
6.              Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut. Artinya: Meminta hendaknya kepada yang punya, bertanya hendaknya kepada yang pandai.
7.              Air beriak tanda tak dalam. Artinya : Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
8.              Air besar batu bersibak. Artinya : Persaudaraan akan bercerai berai apabila terjadi perselisihan.
9.              Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya : Biasanya sifat anak menurut teladan orang tuanya juga.
10.            Air susu dibalas dengan air tuba. Artinya : Kebaikan dibalas dengan kejahatan / keburukan.
11.              Air tenang jangan disangka tiada buayanya. Artinya : Orang yang diam jangan disangka pengecut.
12.            Air tenang menghanyutkan. Artinya : Orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.
13.            Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam. Artinya : Tidak enak makan dan minum ( biasanya karena terlalu bersedih/duka).
14.            Alah bisa karena biasa. Artinya : Segala kesukaran tak akan terasa lagi bila sudah biasa.
15.            Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan. Artinya : Selalu membereskan urusan orang lain tanpa mempedulikan urusan sendiri.
16.            Anjing menggonggong, khafilah berlalu. Artinya : Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
17.             Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusui. Artinya : Selalu membereskan urusan orang lain tanpa mempedulikan urusan sendiri.
18.            Api dalam sekam. Artinya : Perbuatan jahat yang tak tampak.
19.            Bagai api dengan asap. Artinya : Tidak dapat dipisahkan.
20.          Bagai bara dalam sekam. Artinya : Perbuatan jahat yang tak tampak.
21.            Bagai bulan kesiangan. Artinya : Pucat dan lesu.
22.           Bagai duri dalam daging. Artinya : Selalu terasa tidak menyenangkan hati.
23.           Bagai kacang lupa akan kulitnya. Artinya : Tidak tahu diri, lupa akan asalnya.
24.           Bagai katak dalam tempurung. Artinya : Sangat sedikit pengetahuannya, kurang luas pandangannnya.
25.           Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Artinya : Hidup dalam kesukaran/kesengsaraan.
26.           Bagai kerbau dicocok hidung. Artinya : Menurut saja apa yang menjadi keinginan orang.
27.           Bagai mencincang air. Artinya : Mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
28.           Bagai mendapat durian runtuh. Artinya : Mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka tanpa harus bersusah payah mendapatkannya.
29.           Bagai menegakkan benang basah. Artinya : Melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan.
30.          Bagai mentimun dengan durian. Artinya : Orang yang lemah / miskin melawan orang kaya / kuat.
31.            Bagai musang berbulu ayam. Artinya : Orang jahat bertingkah laku sebagai orang baik.
32.           Bagai musuh dalam selimut. Artinya : Musuh dalam kalangan / golongan sendiri.
33.           Bagai pagar makan tanaman. Artinya: Orang yang merusak barang / sesuatu yang diamanatkan kepadanya.
34.           Bagai pinang dibelah dua. Artinya: Dua orang yang serupa benar.
35.           Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya: Seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tak terbalaskan.
36.           Bagai telur di ujung tanduk. Artinya : Sesuatu keadaan yang sangat sulit.
37.           Bagaikan air dengan minyak. Artinya : Tak dapat bersatu.
38.           Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya Orang yang tidak mampu menolak bahaya yang menimpanya.
39.           Bagai air di daun talas. Artinya : Selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendiriannya.
40.          Bagai anak ayam kehilangan induk. Artinya : Bercerai berai karena kehilangan tumpuan.
41.            Bagai kebakaran janggut. Artinya : Bingung tidak keruan.
42.           Belum bertaji hendak berkokok. Artinya : Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah hendak menyombongkan diri.
43.           Belum beranak sudah ditimang. Artinya : Belum berhasil, tetapi sudah bersenang-senang lebih dulu.
44.           Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Artinya : Bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruk sama-sama ditanggung.
45.           Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Artinya : Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
46.           Bergantung pada akar lapuk. Artinya : Mengharapkan bantuan dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan.
47.           Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya : Belajar harus sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan.
48.           Bermain air basah,bermain api hangus. Artinya : Setiap pekerjaan atau usaha ada susahnya.
49.           Bertepuk sebelah tangan . Artinya : Kebaikan yang hanya dari satu pihak.
50.          Besar pasak daripada tiang. Artinya : Besar pengeluaran daripada pendapatan.
51.            Biduk lalu kiambang bertaut. Artinya : Seperti perselisihan antara sanak keluarga yang kembali rukun
52.           Bumi tidak selebar daun kelor. Artinya : Dunia tidak sempit.
53.           Bunga gugur putik pun gugur. Artinya: Tiap yang hidup akan mati dengan tidak memandang umur.
54.           Cepat kaki ringan tangan. Artinya : Suka menolong sesama umat.
55.           Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya Sesuatu pasti akan ada identitas atau tanda khususnya.
56.           Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah. Artinya : Daripada hidup menanggung malu lebih baik mati.
57.           Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang. Artinya : Lebih baik mati daripada menanggung malu.
58.           Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Artinya : Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik di negeri sendiri.
59.           Datang tampak muka, pulang tampak punggung. Artinya : Datang dan pergi hendaklah memberi tahu.
60.          Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya : Kita harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal yang kita tempati.
61.            Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai. Artinya Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya.
62.           Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.
63.           Duduk sama rendah, tegak ( berdiri ) sama tinggi. Artinya : sama kedudukannya
64.           Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu.
65.           Esa hilang, dua terbilang. Artinya : Berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai.
66.           Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Artinya : Kesalahan / aib sendiri yang besar tidak tampak, kesalahan / aib orang lain meskipun sedikit tampak jelas.
67.           Gajah mati karena gadingnya. Artinya : Orang yang mendapat kecelakaan atau binasa karena keunggulannya / tabiatnya.
68.           Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Artinya : Orang terkenal jika ia mati dalam beberapa lama masih disebut-sebut orang namanya.
69.           Gali lubang, tutup lubang. Artrinya : Berhutang untuk membayar hutang yang lain.
70.           Gayung bersambut, kata berjawab. Artinya : Menangkis serangan orang, menjawab perkataan orang.
71.             Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Artinya : Kelakuan orang bawahan selalu mencontoh kelakuan atasannya..
72.           Habis manis sepah dibuang. Artinya : Sesudah tidak berguna lagi lalu dibuang / tidak dipedulikan lagi.
73.           Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua. Artinya : Budi bahasa / perbuatan yang baik tidak akan dilupakan orang.
74.           Hangat-hangat tahi ayam. Artinya : Kemauan yang tidak tetap.
75.           Harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan. Artinya : Mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang sudah ada dilepaskan.
76.           Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Artinya : Keinginan atau cita-cita yang mustahil dapat dicapai.
77.            Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan. Artinya Hawa nafsu tidak boleh diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya
78.           Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai. Artinya : Orang yang hidup hemat akan menjadi kaya, orang yang rajin belajar akan menjadi pandai.
79.           Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah. Artinya : Selama hidup orang harus taat kepada adat kebiasaan dalam masyarakat.
80.          Jauh panggang dari api. Artinya : Banyak bedanya, tidak kena, tidak benar.
81.            Jauh di mata dekat di hati. Artinya : Meskipun tempat tinggal jauh tetapi jiwa / hati selalu merasa dekat.
82.           Kalah jadi abu menang jadi arang. Artinya : pertengkaran / permusuhan akan merugikan kedua belah pihak ( sama-sama merugi ).
83.           Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua. Artinya Bisa menyampaikan maksud dengan cara yang tepat.
84.           Kalau pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang. Artinya : Jika dapat mengatasi kesukaran tentu maksud dapat dicapai.
85.           Karena mata buta, karena hati mati. Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa nafsunya.
86.           Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Artinya : Karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang kebaikan yang telah diperbuat.
87.           Katak hendak jadi lembu. Artinya : Orang hina / miskin / rendah hendak menyamai orang besar / kaya; congkak; sombong.
88.           Kecil-kecil cabai rawit. Artinya : Kecil, tetapi cerdik / pemberani / membahayakan.
89.           Kepala sama berbulu, pendapat berlain-lainan. Artinya : Setiap orang berbeda pendapatnya.
90.          Keris panjang berkelok, ke mana dibawa ke mana elok. Artinya : Orang yang banyak pengetahuannya, di suruh mengerjakan apa saja pasti ia dapat mengerjakannya dengan baik.
91.            Laba sama dibagi, rugi sama terjuni. Artinya: Bersahabat sampai meninggal dunia
92.           Lain di mulut lain di hati. Artinya : Yang dikatakan / diucapkan berbeda dengan isi hatinya.
93.           Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Artinya : Tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.
94.           Lancar kaji karena diulang, lancar pasar karena ditempuh. Artinya: Semua pekerjaan akan jadi mahir bila sering diulang.
95.           Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. Artinya perundingan yang baik jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam.
96.           Lempar batu sembunyi tangan. Artinya : Melakukan sesuatu, kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu menahu.
97.           Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya. Artinya : Lepas dari bahaya yang besar, jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi.
98.           Lidah tak bertulang. Artinya : Mudah saja mengatakan / menjanjikan sesuatu, yang berat adalah melaksanakannya.
99.           Lubuk akal tepian ilmu. Artinya : Orang cerdik pandai, umumnya tempat untuk bertanya.
100.        Lupa ketinggalan terlelap kemalingan. Artinya : Orang yang ceroboh akan mendapat kesulitan.
101.          Malu bertanya sesat di jalan. Artinya : Kalau tidak mau berikhtiar tidak akan mendapat kemajuan.
102.         Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
103.         Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.
104.         Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja. Artinya Menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat memberikan bantuan.
105.         Menggantang asap. Artinya : Melakukan perbuatan yang sia-sia.
106.         Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. Artinya Segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.
107.         Menohok teman seiring dalam lipatan. Artinya : Mencelakakan teman sendiri.
108.         Musang berbulu ayam. Artinya : Orang jahat bersikap seperti orang baik.
109.         Musuh dalam selimut. Artinya : Musuh dalam kalangan / lingkungan sendiri.
110.          Nasi sudah menjadi bubur. Artinya : Sudah terlajur, tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi.
111.            Nasi tak dingin, pinggan tak retak. Artinya Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.
112.           Pandai berminyak air. Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.
113.           Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari tingkah lakunya.
114.           Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain. Artinya : Pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga.
115.           Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah. Setiap terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.
116.           Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Artinya Bagaimanapun bodohnya seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.
117.           Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Artinya : Sekali melakukan pekerjaan, beberapa maksud tercapai.
118.           Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. Artinya : seorang berbuat salah, semua dianggap salah juga.
119.           Seperti cacing kepanasan. Artinya : Tidak tenang, selalu gelisah.
120.         Seperti durian dengan mentimun. Artinya : Orang lemah / miskin / bodoh melawan orang kuat / kaya / pandai.
121.           Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Artinya Berwajah rupawan namun perilakunya jahat.
122.         Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Artinya : Pikir dahulu masak-masak sebelum berbuat sesuatu ( pikirkan untung dan ruginya ).
123.         Setali tiga uang. Artinya : Sama saja, tidak ada bedanya.
124.         Serigala berbulu domba. Artinya : Orang yang kelihatannya bodoh dan penurut tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang.
125.         Tambah air tambah sagu. Artinya Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya. Bila bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya.
126.         Tangan mencencang bahu memikul. Artinya: Barangsiapa membuat kesalahan maka dia akan menanggung akibatnya.
127.          Tak ada gading yang tak retak. Artinya : Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya.
128.         Tiada rotan akarpun jadi. Artinya : Kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga.
129.         Tahu asam garamnya. Artinya : Tahu seluk beluknya / berpengalaman.
130.         Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting. Artinya Segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik.
131.           Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya Belajar untuk mengendalikan diri dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.
132.         Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya : Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya/ pembicaraannya.
133.         Umur setahun jagung. Artinya : Belum berpengalaman.

Ungkapan merupakan peribahasa yang berbentuk kelompok kata, yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya. Contoh: buah tangan, panjang tangan, jantung hati, pahlawan kesiangan, harga mati, jual mahal, kabar angin, kambing hitam, meja hijau dan lain-lain.
Bidal adalah peribahasa yang mengandung nasihat, sindiran, atau peringatan. Contoh: malu bertanya sesat di jalan, berkata peliharakan lidah.
Perumpamaan yaitu peribahasa yang mengandung perbandingan. Perumpamaan biasanya didahului dengan kata bagai, bak, umpama, seperti, dan lain-lain.  Contoh: Bagai api dengan asap. Artinya : Tidak dapat dipisahkan.
Pepatah adalah peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua. Ia berkait rapat dengan adat istiadat, undang-undang atau peraturan masyarakat. Contoh: Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua artinya budi baik seseorang itu jangan dilupakan.
Pameo merupakan peribahasa yang berupa semboyan, berfungsi untuk mengobarkan semangat/menghidupkan suasana. Contoh:
-          Gantungkan cita-citamu setinggi bintang artinya agar kita tidak pesimis dan berusaha untuk mencapai cita-cita itu.
-          Belakang parang pun akan tajam bila diasah terus-menerus artinya betapapun bodohnya seseorang dapat diubah menjadi pintar bila ia belajar dengan sungguh-sungguh.